09
фев
SKRINING FITOKIMIA SECARA KROMATOGRAFI LAPI S TIPIS Oleh: Kls/Smt: A/IV Kelompok 4 Nama kelompok: • Dewa Ayu Embas Saraswati (131016) • Ni Putu Erna Widiasmini (131017) • Eugenius Surya Puji (131018) • Fransiska Oktaviana Mei (131019) • Gusti Agung Ayu Ketut Sudiariyanti (131020) AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR 2015 Tujuan Memahami metode dan mampu melakukan analisis golongan senyawa kimia dalam tumbuhan secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Dasar Teori Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-senyawa metabolit sekunder.
SKRINING FITOKIMIA DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA EKSTRAK METANOL KULIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) VARIETAS PETRUK Widiastuti Agustina Eko Setyowati1,*, Sri Retno Dwi Ariani1, Ashadi1, Bakti Mulyani1, Cici Putri Rahmawati1 1. Dapat digunakan adalah metode skrinning manis dan lezat. Pemanfaatan kulit Durian sebagai senyawa.
Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas berbagai macam metabolit sekunder yang berberan dalam aktivitas biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder (Harborne,1987). Skrining fitokimia atau penapisan kimia adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji/teliti. Hdm213 digital image driver windows 10. Skrining fitokimia disini dilakukan secara Kromatografi Lapis Tipis.
• Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan perembesan dari zat-zat dalam campuran pada medium tertentu. Dalam kromatografi dibedakan adanya fase diam dan fase gerak. Komponen yang afinitasnya lebih kecil terhadap fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang afinitasnya lebih besar. Akibatnya akan muncul perbedaan laju pergerakan komponen sehingga komponen akan terpisah.
Pemakaian metode kromatografi bisa untuk tujuan kualitatif, kuantitatif atau preparatif. Fase diam pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT) berupa lapisan tipis (tebal 0,1 – 2 mm) yang terdiri dari bahan padat yang dilapiskan pada permukaan penyangga datar yang biasanya terbuat dari kaca, tetapi dapat pula terbuat dari pelat polimer atau logam. Lapisan melekat pada permukaan dengan bantuan bahan pengikat, biasanya Kalsium Sulfat atau Amilum (Pati). Fase diam pada KLT biasanya digunakan Silika Gel, Alumina, Kiselgur, atau selulosa. Pada KLT, lapisan fase diam berfungsi sebagai permukaan padat yang menjerap. Sebagai fase gerak pada KLT dapat berupa pelarut tunggal atau campuran dari 2 atau 3 pelarut dengan perbandingan tertentu. Jika fase gerak digerakkan melalui fase diam untuk menghasilkan pemisahan kromatografi, proses ini disebut pengembangan.
Setelah senyawa-senyawa dipisahkan dengan pengembangan, hasilnya dideteksi atau divisualisasi. Deteksi dapat dilakukan secara langsung, dengan penyemprotan pereaksi tertentu, atau dilihat di bawah sinar UV. Hasil dari proses kromatografi secara keseluruhan disebut kromatogram. Bercak senyawa yang terpisah pada kromatogram dihitung harga Rf-nya dengan rumus: Klasifikasi Tumbuhan yang Digunakan Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub kelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Zingiberaceae Genus: Curcuma Spesies: Curcuma longasens Val. Non L Curcuma Montana Roxb Kandungan Kimia Tumbuhan yang Digunakan • Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri.
SKRINING FITOKIMIA SECARA KROMATOGRAFI LAPI S TIPIS Oleh: Kls/Smt: A/IV Kelompok 4 Nama kelompok: • Dewa Ayu Embas Saraswati (131016) • Ni Putu Erna Widiasmini (131017) • Eugenius Surya Puji (131018) • Fransiska Oktaviana Mei (131019) • Gusti Agung Ayu Ketut Sudiariyanti (131020) AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR 2015 Tujuan Memahami metode dan mampu melakukan analisis golongan senyawa kimia dalam tumbuhan secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Dasar Teori Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-senyawa metabolit sekunder.
SKRINING FITOKIMIA DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA EKSTRAK METANOL KULIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) VARIETAS PETRUK Widiastuti Agustina Eko Setyowati1,*, Sri Retno Dwi Ariani1, Ashadi1, Bakti Mulyani1, Cici Putri Rahmawati1 1. Dapat digunakan adalah metode skrinning manis dan lezat. Pemanfaatan kulit Durian sebagai senyawa.
Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas berbagai macam metabolit sekunder yang berberan dalam aktivitas biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder (Harborne,1987). Skrining fitokimia atau penapisan kimia adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji/teliti. Hdm213 digital image driver windows 10. Skrining fitokimia disini dilakukan secara Kromatografi Lapis Tipis.
• Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan perembesan dari zat-zat dalam campuran pada medium tertentu. Dalam kromatografi dibedakan adanya fase diam dan fase gerak. Komponen yang afinitasnya lebih kecil terhadap fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang afinitasnya lebih besar. Akibatnya akan muncul perbedaan laju pergerakan komponen sehingga komponen akan terpisah.
Pemakaian metode kromatografi bisa untuk tujuan kualitatif, kuantitatif atau preparatif. Fase diam pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT) berupa lapisan tipis (tebal 0,1 – 2 mm) yang terdiri dari bahan padat yang dilapiskan pada permukaan penyangga datar yang biasanya terbuat dari kaca, tetapi dapat pula terbuat dari pelat polimer atau logam. Lapisan melekat pada permukaan dengan bantuan bahan pengikat, biasanya Kalsium Sulfat atau Amilum (Pati). Fase diam pada KLT biasanya digunakan Silika Gel, Alumina, Kiselgur, atau selulosa. Pada KLT, lapisan fase diam berfungsi sebagai permukaan padat yang menjerap. Sebagai fase gerak pada KLT dapat berupa pelarut tunggal atau campuran dari 2 atau 3 pelarut dengan perbandingan tertentu. Jika fase gerak digerakkan melalui fase diam untuk menghasilkan pemisahan kromatografi, proses ini disebut pengembangan.
Setelah senyawa-senyawa dipisahkan dengan pengembangan, hasilnya dideteksi atau divisualisasi. Deteksi dapat dilakukan secara langsung, dengan penyemprotan pereaksi tertentu, atau dilihat di bawah sinar UV. Hasil dari proses kromatografi secara keseluruhan disebut kromatogram. Bercak senyawa yang terpisah pada kromatogram dihitung harga Rf-nya dengan rumus: Klasifikasi Tumbuhan yang Digunakan Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub kelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Zingiberaceae Genus: Curcuma Spesies: Curcuma longasens Val. Non L Curcuma Montana Roxb Kandungan Kimia Tumbuhan yang Digunakan • Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri.
...">Metode Skrining Fitokimia Pdfescape(09.02.2019)SKRINING FITOKIMIA SECARA KROMATOGRAFI LAPI S TIPIS Oleh: Kls/Smt: A/IV Kelompok 4 Nama kelompok: • Dewa Ayu Embas Saraswati (131016) • Ni Putu Erna Widiasmini (131017) • Eugenius Surya Puji (131018) • Fransiska Oktaviana Mei (131019) • Gusti Agung Ayu Ketut Sudiariyanti (131020) AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR 2015 Tujuan Memahami metode dan mampu melakukan analisis golongan senyawa kimia dalam tumbuhan secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Dasar Teori Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-senyawa metabolit sekunder.
SKRINING FITOKIMIA DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA EKSTRAK METANOL KULIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) VARIETAS PETRUK Widiastuti Agustina Eko Setyowati1,*, Sri Retno Dwi Ariani1, Ashadi1, Bakti Mulyani1, Cici Putri Rahmawati1 1. Dapat digunakan adalah metode skrinning manis dan lezat. Pemanfaatan kulit Durian sebagai senyawa.
Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas berbagai macam metabolit sekunder yang berberan dalam aktivitas biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder (Harborne,1987). Skrining fitokimia atau penapisan kimia adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji/teliti. Hdm213 digital image driver windows 10. Skrining fitokimia disini dilakukan secara Kromatografi Lapis Tipis.
• Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan perembesan dari zat-zat dalam campuran pada medium tertentu. Dalam kromatografi dibedakan adanya fase diam dan fase gerak. Komponen yang afinitasnya lebih kecil terhadap fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang afinitasnya lebih besar. Akibatnya akan muncul perbedaan laju pergerakan komponen sehingga komponen akan terpisah.
Pemakaian metode kromatografi bisa untuk tujuan kualitatif, kuantitatif atau preparatif. Fase diam pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT) berupa lapisan tipis (tebal 0,1 – 2 mm) yang terdiri dari bahan padat yang dilapiskan pada permukaan penyangga datar yang biasanya terbuat dari kaca, tetapi dapat pula terbuat dari pelat polimer atau logam. Lapisan melekat pada permukaan dengan bantuan bahan pengikat, biasanya Kalsium Sulfat atau Amilum (Pati). Fase diam pada KLT biasanya digunakan Silika Gel, Alumina, Kiselgur, atau selulosa. Pada KLT, lapisan fase diam berfungsi sebagai permukaan padat yang menjerap. Sebagai fase gerak pada KLT dapat berupa pelarut tunggal atau campuran dari 2 atau 3 pelarut dengan perbandingan tertentu. Jika fase gerak digerakkan melalui fase diam untuk menghasilkan pemisahan kromatografi, proses ini disebut pengembangan.
Setelah senyawa-senyawa dipisahkan dengan pengembangan, hasilnya dideteksi atau divisualisasi. Deteksi dapat dilakukan secara langsung, dengan penyemprotan pereaksi tertentu, atau dilihat di bawah sinar UV. Hasil dari proses kromatografi secara keseluruhan disebut kromatogram. Bercak senyawa yang terpisah pada kromatogram dihitung harga Rf-nya dengan rumus: Klasifikasi Tumbuhan yang Digunakan Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub kelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Zingiberaceae Genus: Curcuma Spesies: Curcuma longasens Val. Non L Curcuma Montana Roxb Kandungan Kimia Tumbuhan yang Digunakan • Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri.
...">Metode Skrining Fitokimia Pdfescape(09.02.2019)